Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/19

Halaman ini tervalidasi

21

achirnja.

 Nasib jang beroentoeng telah ditawarken padanja oleh itoe orang lelaki. Semoea kasedihannja, semoea kasoesahannja aken brenti. . .

 Tambahan lagi ia tjinta padanja dengen djoedjoer: Belon pernah Clotilde merasa seperti sekarang, jaitoe bagimana sedih adanja ia poenja keadaan.

 Lantaran tida bisa menindes ia poenja rasa sedih, maka ia biarken sadja pikirannja memikir tentang perkara-perkara soesa.

 la djadi kaget tatkala pintoe kamar diketok. Satoe oppas post trimaken padanja sapoetjoek scerat.

 Dengen djadi jang goemetar ia boeka envelopnja,sebab ia doega boeninja itoe soerat tentoe tida laen dari perkara djelek. Satoe lembar oewang kertas dari sariboe dollar kaloear dari itoe envelop. Itoe oewang kertas diberikoetin oleh satoe kaartjis, atas "mana tjoema ditoelis : „Boeat itoe anak".

 Lantaran ketimpah oleh ini oentoeng jang tida terdoega, Clotilde berloetoet poela. Kombali aer matanja mengoetjoer, tapi ini kali dengen deras saking boengahnja ia poenja hati.

 Clotilde taoe, siapa jang kasi itoe pertoeloengan padanja. Hatinja mengoetjap trima kasi pada Allah dan ia memoehoen pada Allah boeat kasi pada itoe orang jang berhati moerah oentoeng jang ia (Clotilde) tida bisa kasi padanja.

 Sasaat kemoedian Clotilde soeda ada di djalanan,dengen boeroe boeroe menoedjoe ka apotheek boeat beliken obat poela oentoek anaknja.

 la ada oewang ; sekian lamanja ia aken tida soesa lagi dan bisa djaga anaknja.

 Tatkala ia kombali dari apotheek, matanja memandang