Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/191

Halaman ini tervalidasi

193

Vieuxtemps menerdjang padanja dan pegang tangannja.

Kombali itoe prempoean moeda bertreak:

„Bangsat!....Pergi dari sini....”

„Siapa sekarang ada dalem ini roemah selaennja kaoe?“ tanja Vieuxtemps dengen aseran.

Clotilde tjoba lepasken tangannja dari pegangannja, tapi pertjoema.

„Bilang!“ kata Vieuxtemps lagi dengen gergetan. Djawab, lekas!“

„Moendoer! Djangan pegang akoe, pendjahat!“ kata Clotilde lagi dan lepasken tanggannja dari pegangannja itoe pendjahat

Ia hendak lari ka djendela boeat boeka itoe.

„Apa kaoe maoe bikin?“ tanja Alfred.

„Panggil itoe agent agent dan serahken kaoe pada marika menoeroet kewadjibankoe.”

„Toeloeng, toeloeng,“ Clotilde bertreak.

Vieuxtemps tarik ia dari djendela dan dorong ia ke tenga kamar.

„Denger bitjarakoe!“ katanja. „Ini ada perkara kaoe poenja anak.“

Clotilde goemetar dan mengawasi pada itoe orang jang bikin ia djadi inget pada apa jang ia paling tjinta dalem doenia.

„Kaoe poenja anak ada dalem tangankoe.” kata Alfred lagi

„Kaoe djoesia!” djawab Clotilde.

„Kaloe kaoe lagi sekali bertreak begitoe keras, kaoe poenja anak mampoes”.

„Tida bisa djadi, tida betoel. Anakkoe tida ada sama kaoe.“

„Ada sama akoe dan manti akoe boektiken. Itoe