Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/197

Halaman ini tervalidasi

199

XXIV.
ALFRED POENJA DOEA ISTRI.

Nasib soeda memberi poetoesan.

Tatkala Clotilde esok paginja bangoen, ia soeda ambil poetoesan jang ia pikir ada paling baek. Ia merasa, bahoea antara dia dan Rogers soeda ada satoe djoerang, jang memaksa ia aken pergi dari sitoe boeat selama lamanja.

Ia bendak pergi dari roemahnja Rogers dengen diam, zonder kasi slamat tinggal padanja. Clotilde maoe hoeboengken dia dengen ia poenja nasib jang tjilaka. Clotilde pikir, maski sekarang ia bisa bikin Rogers djadi pertjaja bahgea ia tida sekongkol sama Vieuxiemps, toch itoe kepala politie tida aken merasa senang betoel dan pelahan pelahan ia poenja rasa tjemboeroe aken timboel poela.

Ada satoe orang, jang aken samboet ia dengen senang hati dan aken toeloeng padanja, jaitoe Marie Smith.

Kaloe Clotilde pergi padanja dan menerangken padanja, bahoea ia tida gila, hanja sebaliknja, segala apa jang ia soeda tjeritaken ada betoel, Marie tentoe aken pertjaja padanja. Ia kenal hati jang baek dari itoe poetri radja oewang.

Barangkali ia aken maoe toeloeng pada Clotilde boeat dapetken poela Emma, boeat reboet itoe anak dari orang orang, pada siapa Alfred atawa itoe prempoean asing soeda serahken itoe anak dan jang aken adjar Emma roepa permenan boeat ditontonken di depan publiek. . . . .

Clotilde jadi goemetar waktoe memikir tentang