Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/204

Halaman ini tervalidasi

206

Sekarang ia djadi saorang tjilaka, jang dioesir oleh segala orang, zonder familie, zonder tempat tinggal, tida poenja oewang dan tida dapet bantoean. Dalem keadaan demikian ia pergi menjari-anaknja. Dari satoe gravin ia telah djadi satoe pengemis.

Aer mata kloear dalem matanja. Tapi ia tida maoe toeroetken djalannja ia poenja kasedihan, la tida ada hak boeat djadi lembek.

Apa Alfred soeda bitjara sabenarja? Apa ia poennja Emma betoel soeda diserahken pada toekang soenglap, toekang toekang dansa di kawat, jang mengoembara ka sana sini? Apa itoe orang orang telah bawa ia poenja Emma? Ka mana?

Ia moesti pergi pada anaknja la moesti tjari padanja. Ajolah, djalan! Ia tida boleh bikin ilang tempo barang satoe miniet.

Tapi, djoeroesan mana telah diambil oleh itoe kawanan toekang soenglap? Biasanja toekang toekang soenglap pergi ka kota kota depan, jang didiami, oleh pendoedoek jang miskin dan kaoem koelt. Kaloe Clotilde ketemoeken anaknja dalem salah satoe tempat toekang soenglap seperti itoe, dengen moeka jang ditjontreng tida karoeanan sebagi satoe badoet. . . . .?

Boekannja tida bisa djadi, jang itoe koempoelan, pada siapa orang soeda kasiken itoe anak, masih ada di New York.

Dengen mengandoeng ini harepan Clotilde pergi ka wijk wijk jang djaoe.

—————