Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/209

Halaman ini tervalidasi

211

djoe ka tempat gelap boeat tjari tempat semboeni, dimana ia bisa berpikir dengen şabar, apa ia sekarang moesti bikin.

Samentara itoe kakaloetan dan kariboetan di kapal telah djadi begitoe besar, hingga penoempang penoempang jang tida soeka riboet, lari dalem kamar boeat melindoengken djiwanja.

Itoe agent agent politie poenja keadaan soenggoeh tida bisa bikin orang djadi mengiri.

Dengen sia sia marika kata pada marika poenja penjerang penjerang, bahoea marika bawa satoe pendjahat ka pendjara dan bahoea itoe pendjahat ada bersama sama marika di dalem kapal, sebab dalem kakaloetan dan desak desakan marika tida taoe, Vieuxtemps soeda lari. Itoe koeli koeli tida maoe perdoeli pada apa jang marika bilang, sebaliknjak, lebih lama marika djadi lebih goegoep.

Mendadak kadengeran soeitan njaring.

Kapitein brentiken kapalnja di tengah tengah kali. Ini tipoe jang tida terdoega, bikin itoe toekang toekang bertreak djadi diam sabentar. Matros matros berkoempoel di depan itoe koeli koeli.

„Sasoeatoe orang, jang bergerak dilempar ka dalem kali,“ kata kapitein dengen soeara seperti petir. „Dengen tida banjak terewer akoe aken bersiken kapalkoe dari sasoeatoe orang, jang tida menoeroet prentahkoe. Politie moes'i pergi ka bagian paling blakang, koeli koeli parit ka bagian paling moeka.“

Sikep jang mengantjem dari matros matros, memberi kakoeasaan loear biasa pada perkataan perkataannja itoe kapitein. Koeli koeli jang djadi lebih sabar lantaran bahaja jang mengantjem, moendoer sambil mengomel. Agent agent politie, jang sekarang menapas