Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/249

Halaman ini tervalidasi

251

nger. ,,Senangken kaoe poenja hati. Akoe sekarang tinggal kaoe sendirian sadja di sini. Kaoe tentoe soeda tjape. Malem baek."

Ia kloear dari itoe kamar dan koentji pintoenja.

Clotilde, jang tjoba makan sedikit, memandang dalem itoe kamar jang besar. Lampoe menerangin tjoema sedikit bagian dari itoe kamar. Bagian jang paling besar terkoedoeng dalem gelap goelita.

Rasa aneh timboel dalem hatinja itoe prempoean moeda. la poenja boeloe badan rasa bangoen semoea.

Tatkala tindakannja itoe toekang losmen soeda tida kadengaran lagi, di sakiternja Clotilde soeda djadi amat sepi. Di djalanan ada gelap.

Clotilde berniat besok pagi pagi aken pergi poela boeat tjari ia poenja Emma. la hendak tjari itoe circus....

Mendadak ia denger soeara pelahan. Itoe soeara datangnja begitoe mendadak, hingga Clotilde djadi goemetar.

Dari mana datangnja itoe soeara? Apa tikoes tikoes jang gigit apa apa? Atawa soeara tindakan manoesia?

Clotilde tida bergerak. Ia pikir, itoe soeara datengnja dari bawah lantei....

Clotilde djadi takoet. Tapi ia pikir, ia moesti brani. Boekankah ia ada satoe iboe jang hendak reboet kombali ia poenja anak jang dirampas orang ?

Ia pikir sabentar. Brangkali itoe ada soearanya aer di kali.

Tapi, tida bisa djadi.... Tida djaoe dari tempatnja doedoek ada apa apa bergerak.

Clotilde bangoen.

Lantei bergerak di satoe tempat.

Ia djadi amat kaget. Matanja jang besar ditoedjoeken di tempat, jang ia liat bergerak.