Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/257

Halaman ini tervalidasi

259

nona soeda pergi kemari atawa di deketnja ini kota, Koesir, jang bawa ia kemari, telah tjerita padakoe.“

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Di sini ia tida ada brenti, toean, di laen kota York. Brangkali ia telah naek kreta sampe di sini dan selandjoetnja ia naek kreta api. Ia tida ada dalem kita poenja circus."

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Boekannja tida boleh djadi jang itoe nona dan Vieuxtemps, jang pasti ada temenin itoe nona soeda ambil laen djalan.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Kolonel Rogers moelai pertjaja pada apa jang dibilang oleh itoe orang Circus.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Bernard, jang soeda preksa sendiri bahoea itoe nona tida ada dalem circus, djoega pikir itoe nona tentoe mendadak soeda robah maksoednja.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Kaoe sekarang bisa bikin apa jang kaoe maoe, toean,“ kata itoe oetoesan dari directeur Bumpo lagi. „Akoe soeda sampeken apa jang diwadjibken padakoe.“

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Saabis kata demikian, ia lantas berlaloe.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Kemoedian Rogers kata pada Bernard :

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Ia tida ada dateng dalem ini circus. Itoe anak ketjil djoega tida ada. Djadi kita moesti tjari laen djalan, Bernard. Tapi..."

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Kita selaloe bisa kombali poela di sini," kata Bernard. „Kaloe kita sekarang bekerdja dengan lekas, kita bisa taoe, bagaiaman kasoedaannja besok."

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Doea doea orang politie itoe kloear dari losmen dan pergi ka station. Marika baroe sadja sampe di sitoe, tatkala saorang lelaki, Schultz dari „Penggilingan Merah", mendatengin dari blakang dan panggil pada marika.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Itoe kolonel dan inspecteur brenti.

 <td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:

  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]„Kaoe orang politie, boekan ? Demikian orang telah tjeritaken padakoe“, kata itoe toekang losmen dengen napas tersengal sengal. „Akoe aken kasi satoe kabar