Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/269

Halaman ini tervalidasi

271

omong dengen senang.

Clotide pergi ka pintoe jang kadoea.

Ia poenja badan djadi goemetar. Apa itoe boekan soeara merintih dari anaknja?

Maski djoega di blakang itoe pintoe ia aken disiksa dibikin mati, toch ia aken boeka djoega itoe pintoe.

Ia moesti taoe apakah betoel Emma jang menangis. Dengen tida takoet bahaja dan joema menoeroet pada bitjara dari hatinja, ia masoek dalem itoe kamar.

Ampir sadja ia mendjerit.

Di satoe podjokan ada terletak Emma di iket begitoe keras, hingga ia tida bisa lari. Tali-talinja itoe ada begitoe kentjang, hingga badannja dapet loeka loeka.

Clotilde, seraja menangis, lantas peloek anaknja itoe. Emma liat ia poenja iboe dan kenalin dia, tapi ia tida bergerak barang sedikit. Ia tjoema bisa kata dengen palahan:„mama, mama.“

Achirnja Clotilde soeda dapetken kombali ia poenja anak. Tida satoe orang ada liat dia, tida satoe orang ada denger ia poenja tangisan, sebab itoe waktoe penonton penonton rame poela bertampik soerak.

Clotilde moesti lekas boeka tali tali jang mengiket anaknja itoe. la tjari dan dapetken di deket lampoe satoe piso. Dengen boeroe boeroe ia ambil itoe piso, dengen mana ia potong itoe tali tali.

Itoe tali tali ada koeat sekali. Clotilde moesti pake banjak tenaga boeat potong ia sampe poetoes. Di segala saat bisa ada orang dateng di sitoe. Nona Astrella bi a kombali dari tooneel

„Mari kita pergi, mama, mari kita pergi dari sini“, kata Emma dengen pelahan. „Ia dateng... ia nanti bakar akoe sama ia poenja besi panas.