Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/275

Halaman ini tervalidasi

277

kan ?"

 „Tida djadi halangan boeat dia," djawab itoe koell.
„Di samping ada satoe roemah jang di sediaken boeat orang orang asing. Di sitoe orang orang pelantjongan dikasi tempat menginep."

 „Apa sekarang ada djoega orang pelantjongan ?"

 „Itoe kita tida taoe."

 Iloe wakioe Bernard pasang koepingnja.

 „Apa itoe ?" ia menanja. Orang bisa bilang, itoe ada socaranja orang prempoean menangis, tegasnja kaloe boekan binatang jang kasi denger itoe soeara."

 „Itoe koeli koeli roepanja tida maoe mendjawab. Marika angkat poela poko kajoe, jang marika telah taro di tanah bocat mengaso sabentar dan teroesken djalannja.

 Rogers djoega soeda denger toe sorara. Itoe soeara mendjerit, apakah itoe socara manoesia? ...

 „Kenapa kaoe tida mendjawab,?" Bernard menanja pada itoe koeli koeli, jang roepanja anggep itoe soeara ada biasa sadja.

 „Kita tida tjampoer sama itoe perkara," salah satoe antara tarika menggrendeng.

 Njalalah marika tida mace kala apa apa lagi. Itoe doea orang politie feroesken djalannja dengen tida menanja lebih djaoe.

 „Marika soeda ampir sampe di oedjoengnja itoe djalan. Di satoe fihak ada satoe roemah besar dan bagoes, di seblah mana ada lagi satoe roemah. Lebih djaoe ada lagi laen laen roemah dan di tengah tengah ada stal stal besar. Tanah lapang dikoeilling itoe roemah roemah, ada besar dan lebar. Dari segala apa orang bisa liat, bahoea eigenaarnja soeka sama kaberesan dan hartawan.