Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/287

Halaman ini tervalidasi

289

orang jang mempoenjai napsoe birahi keras. Itoe orang betoel kedji, tjoema ia poenja tenaga ada menarik Rogers poenja pikiran.

Henriette tjoema memandang pada itoe kolonel.

Waktoe baroe liat, ia soeda merasa senang sama itoe kolonel, boekan sadja dari sebab ia soeda membela padanja, hanja poen Henriette liat ia tjakep, hingga bebrapa djam lamanja ia bisa memandang teroes pada itoe kapala politie. Apa sadja ia maoe kasiken, kaloe itoe orang laki maoe tjinta padanja.

Mendadak Bernard moelai bitjara. Sembari menoendjoek pada piano, jang ada di satoe podjokan dari itoe kamar, ia kata dengen ketawa:

„Apa kaoe pande maen muziek, njonja Henriette ?“

„Doeloe akoe ada maen sedikit," djawabnja, „tapi soeda lama akoe tida maen lagi, hingga semoea peladjaran akoe soeda loepa.“

„Kaloe begitoe, boeninja ini piano soeda tida tjotjok lagi," kata Rogers sambil hampirken itoe tetaboean.

Ja boeka itoe piano dan djari djarinja jang bagoes lantas maenken itoe tetaboean.

Satoe soeara jang njaring kadengeran dalem itoe kamar, satoe soeara jang amat bagoes.

„Oh, ia masi baek," katanja.

Henriette hampirken padanja dan kasi ia satoe krosi.

Itoe kolonel lantas maenken satoe lagoe pertjintaan jang bagoes sekali.

Lincoln, jang tida perdoeli pada segala apa jang terdjadi di sakiternja, isi ia poenja pipa jang pandjang dan telan alcohol tida sedikit, sedeng Bernard pikir tentang roepa roepa penangkepan. Tapi Henriette dengerken dengen teliti sekali. Sambil memandang pada Rogers ia pikir, brapa banjak lebih senang ten-