Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/290

Halaman ini tervalidasi

292

pikiran sedih. la doedoek di depan plano, maenken bebrapa lagoe jang senang dan menjanji djoega satoe njanjian jang senang.

Clotilde berdiri dan angsoerken tangannja pada itoe kolonel, sebab ia mengarti, itoe permaenan dan njanjian telah dimaksoedken boeat djadi hiboeran padanja.

„Sekarang soeda laat, sobat sobat," kata Clotilde kemoedian, idzinkenlah akoe kombali pada Emma."

Abis kata demikian, ia berlaloe.

Bebrapa saat kein badian semea orang pergi kamasing masing kamar boeat tidoer.

Itoe malem Rogers tida bisa tidoer. Clotilde poenja roman selaloe berbajang di depan matanja. Clotilde dateng di depannja seperti gambar dari saorang jang bertjilaka, jang begitoe membikin terharoe orang poenja hati, sedeng kaelokannja ada begitoe soetji, hingga Rogers itoe waktoe maoe kasiken djiwanja, kaloe ia bisa tjioem tangannja.

Rogers pergi ka djendela kamarnja.

Itoe malem ada bagoes sekali. Boelan menoempahken sinarnja jang poetih sebagi perak atas poentjaknja poehoen poehoen kajoe, atas roempoet dan atas dedaonan. Dari djaoe kadengeran saekor boeroeng menjanji satoe lagoe jang sedih dari pertjintaan.

Mendadak Rogers pikir seperti ia ada liat satoc bajangan sampe dikakinja satoe poehoen.

la memandang lebih tadjem dan dengen amat heran. la kenalin itoe bajangan adalah Clotilde...

Rogers ampir tida bisa pertjaja ia poenja mata. Tapi tida salah lagi, betoel Clotilde, sinar boelan ada menerangin moekanja . . . .

Sebab hatinja terlaloe goegoep, maka ia poen telah tide bisa tidoer dan sebab kira, ia saorang diri sadja,