Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/295

Halaman ini tervalidasi

297

XXXIV.

ORANG LAKI YANG POENJA HATI MATJAN

 Perkara ngeri menoenggoe pada Henriette tatkala ia poelang. Baroe sadja ia masoek pintoe, tatkala dengen amat kaget ia liat Lincoln.

 Dengen satoe kali angkat mata ia soeda liat bahaja jang mengantjem padanja.

 Sedari Rogers dan Bernard pergi, itoe orang telah tida brentinja minoem. Di depan medja, jang penoeh dengan botol botol, ada doedoek itoe toean tanah dengen moeka merah seperti darah, matanja poen merah, sedeng tangannja teroes goemetar.

 Kager dan takoet timboel dalam hatinja Henriette. Ia hendak mengilang dengen hati hati, tapi Lincoln soeda liat.

 Dengen sekoenjoeng koenjoeng ini pemabokan bangoen dari krosinja.

 Henriette lari ka kamarnja dengen diikoet oleh soeaminja. Tapi sebelomnja Lincoln sampe, ia soeda koentji pintoe kamar . . . . . Ia menapas legah poela, ia soeda ketoeloengan.

 Satoe koetoekan kloear dari bibirnja itoe toean tanah. Ia tjoba boeka itoe pintoe, tapi pertjoema. Kemoedian ia djadi marah besar.

 Dengan satoe poekoelan keras ia tjoba bikin petja itoe pintoe, tapi djoega tidak berhasil.

 „Boeka !" ia bertreak dengen soeara serat. "Boeka! hati hati kaoe!"

 Henriette tida bergerak dalem kamarnja.

 Ia goemetar seperti salembar daon jang ditioep angin. Ia kenal itoe orang laki jang mempoenjai hati matjan