Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/297

Halaman ini tervalidasi

299

di pinggir djendela, ia liat istrinja.

 Lincoln djadi lebi marah pada istrinja.

 Ia tjoba djoega kloear dari itoe djendela, tapi djatoh di tanah. Hal ini bikin ia djadi lebih marah lagi.

 Henriette djadi poetjet sebagi mait lantaran takoet.
Apa ia moesti bikin? Apa aken terdjadi sama dirinja?
Achirnja ia liat satoe lampoe dalem roemah di samping.

 Henriette aken pergi ka sana. Ia aken minta pertoeloengan dan perlindoengan.

 Ia lari menoedjoe pintoe, jang aken memberi pertoeloengan padanja. Dengen tangan goemetar ia ketok.

 Tindakan orang mendatengin ada kadengeran dan itoe pintoe diborka.

 Rogers masi belon tidoer. la liat Henriette, jang sekarang terdiri di depannja.

 Djoestroe itoe tempo orang denger soeara jang mabok dari Lincoln. Itoe binatang lagi tjari istrinja.

 Rogers mengarti semoea.

 Herriette masoek dan pegang tangannja itse kolonel.

 „Toeloeng akoe," katanja. Toeloenglah akoe. la aken boenoeh akoe. Semboenikenlah dirikoe."

 „Djangan takoet, njonja," djawab Rogers dengen sabar. „Kaoe di sini ada di bawak perlindoengankoe, kaoe tida aken dapet soesah apa apa."

 Henriette toetoep pintoe dengen amat takoet.

 „Seantero malem ia telah minoem," katanja lebih djaoe, „kaloe ia ketemoeken akoe, tentoelah ia aken tida mengenal ampoen lagl.

 Binatang betoel betoel. la selamanja tida boleh minoem barang satetes minoeman keras. Kaloe ia tida mabok, la tida aken lebih boesoek dari laen orang.

 „Apa kaoe denger dia?"