Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/302

Halaman ini tervalidasi

304

XXXV.

PERSEKOETOEAN.


Esok harinja Lincoln, seperti biasa, pergi ka tanah tanahnja. Dari ia poenja mabok soeda tida kliatan apa apa lagi. Henriette memang taoe aken begitoe dan sendjata, jang ia simpen, bikin ia djadi banjak lebih sabar dari semalem.

Ia sanget kepingin lepasken dirinja dari itoe orang, jang begitoe menjiksa padanja, teroetama kaloe ia bisa harep aken bisa menikah sama itoe orang jang ia tjinta.

Sajang, harepannja tida terkaboel. Saorang laen telak reboet ia poenja katjintaan. Pikiran ini teroes meneroes menggoda pada Henriette.

Di waktoe sore dateng doea agent politie. Marika tentoe sadja sanget heran tatkala marika telah boentoetin Vieuxtemps sampe di sitoe. Marika tentoe sadja sanget heran taikala marika ketemoeken Rogers dan Bernard di sitoe Rogers kata:

„Nell, angin apa soeda bawa kaoe kemari ?“

Itoe orang jang ditanja, lantas membri hormat pada chefnja dan toeroen dari koeda. Temannja poen toeroet toeroen dari koedanja.

„Kita boentoetin Vieuxtemps,“ djawab Nell. „Ia moesti ada di deket sini, sebab itoe prempoean jang pake koedoeng biroe ada di sini. Orang soeda kawatken jang itoe prempoean ada di sini dan ia tida berpisah dari Vieuxtemps.“

„Sasoenggoehnja,“ kata Bernard. „Kita orang djoega menoenggoe marika. Tapi siapa telah tjeritaken padamoe Vieuxtemps ada di sini ?“

„Satoe klontong, jang pergi dari satoe desa ka laen