Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/313

Halaman ini tervalidasi

315

„Fox baroesan tjeritaken, itoe prempoean jang pake koedoeng biroe telah tjerita padanja, jang ia djadi istri jang sah dari Vieuxtemps.“

„Marika berdoea memang sembabat djadi laki-istri,“ Bernard menggrendeng.

„Dan Fox bilang djoega, itoe prempoean moesti ada di roemah toean tanah.“

„Omong kosong,“ kata Rogers. „Ia tida ada di sitoe.“

Fox angkat poendaknja.

„Kaloe toean toean tida maoe pertjaja padakoe,“ katanja, „akoe tida bisa berboeat apa apa Akoe tida bisa tjeritaken laen dari apa jang akoe soeda denger dan liat.“

„Kolonel, akoe pertjaja pada itoe orang.“ Kata Nell.

Rogers pandang itoe klontong.

„Djadi kaoe bilang, itoe nona soeda tjeritaken iapoenja resia resia padamoe?“ ia tanja dengen menjindir.

„Akoe sama sekali tida kenal itoe nona, toean, tapi akoe liat saorang prempoean jang pake koedoeng biroe, akoe telah beromong omong sama dia, itoelah betoel.“

„Kaoe pertjaja, ia soeda bitjara sabenarnja?“

„Akoe pertjaja. Ia tjeritaken padakoe, bahoea ia pergi ka itoe roemah dan menoenggoe di sana pada soeaminja.“

„Toch orang tida ada liat dia.“

„Ia bisa ada di sitoe zonder ada orang jang taoe,“ djawab itoe klontong.

„Sasoenggoehnja bisa djadi ia ada disitoe.“ kata Bernard. „Toch kita sekarang tida bisa pergi ka sana, dalem hal begini ia soeda liat kita dan soeda ambil atoeran atoeran.“