Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/33

Halaman ini tervalidasi

35

hingga semoea sobat sobatnja mengiri padanja.

 „Marie," kata Goud,„pakerdjaan mengoeroes roemah tangga ada terlaloe berat bagi kaoe. Akoe tida bisa biarken lebih lama lagi jang kaoe saorang diri sadja moesti djaga atas segala apa dalem ini roemah."

 „O, bagimana manis dan baek adanja kaoe, soeamikoe," djawab itoe prempoean moeda jang sasoenggoehnja pertjaja, soeaminja koerang senang jang istrinja moesti bekerdja begitoe banjak.

 „Ini hari djoega kaoe moesti ambil satoe prempoean pengawal boeat meringanken pakerdjaanmoe. Soepaja kaoe djangan terlaloe iseng selamanja akoe bepergian, maka akoe pikir, saorang jang selaloe ada bersama sama kaoe, aken djadi kawan jang senang dan bisa kasi pertoeloengan pada kaoe. Ini sore nanti dateng saorang prempoean, jang dipoedjiken padakoe oleh salah satoe sobatkoe. Akoe belon pernah bitjara padanja, tapi menoeroet apa jang orang soeda tjeritaken padakoe, akoe pertjaja, ia ada mempoenjai segala sifat sifat aken djadi prempoean pengawal jang pantes bagi kaoe."

 Dengen amat girang, lantaran denger itoe bitjara, Marie lantas peloek dan tjioem soeaminja jang tipoe padanja dengen begitoe hina.

 „Akoe pertjaja pasti, kaoe aken senang sama ini prempoean dan kaoe tentoe aken kasi pakerdjaan padanja. Trimalah ini prempoean boeat goenanja kaoe poenja kewarasan badan sendiri dan djoega.... boeat senangken hatikoe."

 Kemoedian ia berpisah dari istrinja aken pergi ka tempat plesir.

 Di tenga djalan roepa roepa pikiran menggoda otaknja.

 la liat seperti orang boeka resianja dan satoe pendjara besar timboel dalem pikirannja.