Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/330

Halaman ini tervalidasi

332

„Tapi njonja Lincoln nanti dapet taoe, la nanti bertreak dan bikin riboet.“

„Pendeknja, hal itoe tida aken bisa menoeloeng soeatoe apa padanja,“ djawab Fox lagi, sambil kasi liat itoe koentji.„Tambahan lagi akoe soeka ilang akoe poenja nama jang baek, djikaloe njonja Lincoln dalem itoe kamar tida ada poenja teman baek.“

„Marilah kita bekerdja,“ Rogers prentah.

— „Kita aken bikin begini:

„Mac Nell dan kawannja moesti djaga dimoeloet ini djalanan. Tida satoe manoesia-baek siapa djoega boleh pergi dari sini.“

„Mengarti,“ kata Nell jang sigra pergi katempat jang dioendjoeken, sedeng kawannja mendjaga di sebrangnja.

„Pegang revolver di tangan. Kaoe taoe sama siapa kaoe beroeroesan. Djangan kesian.“

Fox dan Bernard lantas djalan lebih doeloe.

Rogers ikoetin marika di blakang.

la menanja dalem dirinja, dimana Vieuxtemps bisa berada. Kaloe ia ada di itoe roemah, tentoelah ia tida aken bisa lolos.

Dan Clotilde? . . . . . Rogers poenja moeka djadi kliatan sedih, tapi ia mempoenjai terlaloe banjak kakerasan bati aken itoe tempo mendjadi ilang harepan.

Sekarang ia melaenken moesti pikir tentang itoe tangkepan.

Itoe tiga orang sampe di tanah lapang. Di roemah ketjil ada menjala api jang goeram.

Itoelah djendela kamarnja Clotilde.

Itoe kolonel djadi tabah poela.

Fox tentoe telah kena tipoe. Clotilde pastilah sekarang sedeng tidoer njenjak di samping anaknja.

Sekarang orang moesti moelai itoe papreksaan.