Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/334

Halaman ini tervalidasi

336

bisa diboeka.

 Pintoe tadinja dikoentji, djadi djalan pintoe ia djoega telah tida bisa lari.

 Bagimana ini badean moesti ditebak ?

 Rogers dan Bernard tida bisa pikir lagi. Marika diam sadja.

 „Mari akoe pergi,“ Lincoln bertreak. „Akoe nanti bisa dapet djalan boeat bikin ia bitjara. Ha! Toean toean, kaoe nanti ketawa !“ katanja lagi sambil berlaloe.

 Ia kombali ka roemah besar dan pergi ka kamar makan, kemoedjan ka kamarnja Henriette, tapi ia tida ketemoeken istrinja itoe.

 Bernard dan Rogers teroesken papreksaan. Mendadak kadengeran di loear ada orang mendjerit.

 Henriette telah djato dalem tangannja itoe doea politie agent tatkala ia tjoba lari.

 Mac Nell dan kawannja lantas tangkep.

 Henriette berdaja sabisa bisanja boeat lari.

 „Apa kaoe tida liat siapa adanja akoe ?“ ia menanja. „Apa kaoe tida kenalin akoe? Kenapa kaoe pegang akoe? Lepas, akoe bilang lepas.“

 Dalem amarahnja ia gigit tangannja itoe agent, jang djadi mendjerit lantaran sakit, tapi toch tida lepas itoe prempoean.

 „Tida satoe orang boleh pergi dari sini,“ kata Mac Nell. „Kita soeda trima prentah dari kita poenja chef.“

 Lincoln telah denger orang bitjara dan pasang koepingnja.

 Tatkala ia kenalin soearanja Henriette, ia lantas boeroe.

 Henriette kenalin boeni tindakan lakinja. Ia ampir djadi gila lantaran takoet.

 „Kasianlah sama akoe!“ katanja. „Djangan serahken akoe sama dia.“