Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/34

Halaman ini tervalidasi

36

V.

DOEA ORANG PREMPOEAN DALEM

SATOE ROEMAH.

 Kira kira djam ampat sore dari itoe hari, saorang prempoean moeda jang berpakean saderhana, mendatengin roemahnja toean Johan Goud.

 Di moekanja, jang potongannja amat bagoes, ada kliatan tanda tanda soesah hati dan melarat. Kadang kadang ia brenti bertindak aken menarik napas. Orang bisa liat, itoè perdjalanan ada soesah sekali bagi dia.

 Sigra ia aken berdepan sama itoe orang prempoean, jang telah rampas ia poenja hak, ia poenja soeaini.

 la soeda deket sama gedongnja toean Goud. Dalem ini gedong, dalem ini astana, ada tinggal ia poenja soeami di sampingnja saorang prempoean laen.

 la boeniken lontjeng dan kata pada boedjang jang dateng, bahoea ia, Clotilde Vieuxtemps, hendak bitjara pada njonja roemah.

 Clotilde disoeroe masoek.

 la tekanken tanganja di dadanja seperti boeat koerangken kerasnja ia poenja hati berdebar debar.

 Kemoedian ia koempoelken antero kebraniannja,sebab sekarang dateng koefika jang paling penting.

 Satoe pintoe diboeka.

 Clotilde liat ia poenja saingan, jang soeda rampas ia poenja peroentoengan.

 Marie berbaring atas satoe divan.

 „Masoek, nona Vieuxtemps," katanja dengen manis.

 „Kaoe hendak bekerdja disini, boekan ?"

 Sembari bitjara, Marie bangoen dari ia poenja keadaan berbaring.