Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/372

Halaman ini tervalidasi

374

tida ada di roemah, tapi akoe liat, kaoe boekan orang orang biasa dan djoega boekan bangsat bangsat.“

„Djangan takoet,“ djawab Frits, „akoe nanti bajar.“

Itoe prempoean taro embernja di tanah dan bawa Clotilde dan Scherer ka roemahnja jang tida besar Satoe lampoe ada menjala ajas medja. Clotilde doedoek atas krosi, ia ampir tida bisa berdiri lagi. Samentara itoe prempoean pergi ambil roti, boeah bocah dan kedjoe.

Sedeng Clotilde dan sobatnja makan itoe barang barang, itoe prempoean siapken doea tempat tidoer

Kemoedian ia bawa Clotilde ka kamar dari tingkat pertama. la kepingin tanja ini itne, tapi ia liat, tamoenja itoe sanget tape, maka ia kasi Clotilde tidoer.

Samentara itoe Scherer taroh bebrapa keping oewang atas medja. Itoe prempoean oendjoeken ia poenja kamar, jang berdamping dengen kamar makan.

„Dan kaoe sendiri ?“ tanja Scherer pada jang poenja roemah.

„Boeat ini kali akoe aken tideer di krosi males,“ djawab jang ditanjak.

„Malem baek,“ kata Scherer lagi„,dan trima kasi.

„Malem baek !“

Kendati sanget lelah, toch itoe bekas toekang tjoekoer soesa bisa tidoer.

Ia inget pada gedong Limburgh. Ah ! joba itoe graaf sekarang bisa liat anaknja.

Scherer tida bisa tahan aer matanja. Sasoeda kenjang menangis lantaran menginget nasibnja itoe gravin moeda, baroe ia bisa tidoer.