Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/4

Halaman ini tervalidasi

6

Dalem gedong itoe, jaitoe gedong orang toeanja, ada menjala lampoe lampoe. Tiga taon soeda liwat, sadjek gravin Clotilde. Limburgh meninggalken roemah orang toeanja. Dan selama itoe tiga taon, ia telah mengoembara dalem ini doenia dengen sengsara dan soesah hati,ia, anak prempoean jang toenggal dari graaf Limburgh.

Tiga taon lamanja itoe gravin moeda soeda-menanggoeng sengsara jang tida bisa diloekisken degen penah!

Dengen rasa koeatir dan sangsi ta berdiri di depan pager besi dari gedong ajahnja.

Kemoedian, dengen tangan goemeter, ia tarik pentilan jang boeniken lontjeng. Boeni jang njaring dari itoe lontjeng lantas kadengeran dalem itoe gedong jang soeda bebrapa abad oemoernja.

Satoe boedjang lelaki mendatengin dan meliat djalan sela selanja itoe pager, siapa jang berdiri di loear itoe pager.

Baroe sadja ia dapet liat itoe prempoean moeda, lantas dengen soeara marah ia berseroe:

„Maoe apa itoe pengemis dateng disini waktoe tenga malem ?..... Pergi sadja ka laen..... Di sini tida ada apa apa boeat orang seperti kaoe."

Perkataan perkataan ini menoesoek sanget dalem hati jang soesah dari itoe prempoean moeda.

„Boekalah, akoe moehoen pada kaoe, boekalah ini pager!" djawabnja.„Akoe moesti bitjara pada toean graaf. Toean graaf ada saorang baek. Belon pernah ia oesir orang dari roemahnja."

Perkataan perkataan ini roepanja bikin hatinja itoe boedjang djadi merasa sedikit kasian. Ia kasi masoek itoe prampoean dan britaoeken pada madjikannja tentang itoe perkoendjoengan loear biasa.........................