Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/43

Halaman ini tervalidasi

45


VI.

SI PENDJOEDI.

„Menang..... Toean Steffens selaloe menang...... dan toean Goud kalah banjak."

„la perdoeli apa sama itoe kakalahan. Millionnair Smith, ia poenja mertoea, ada mempoenjai kakajaan jang tida bisa diitoeng."

„Apa ia gila? la maen kartoe itoe poela."

„Ha! ha! ha!" satoe pendjoedi laen ketawa,„orang djangan memaen sama itoe kartoe."

Alfred tida dengerken pada perkataan parkataan, jang dioetjapken di sakoeliling medja djoedi. Antero pikirannja ia toedjoeken pada kartoe sadja.

„Kalah!" kata orang poela.„Kombali kalah! Sepoeloe riboe dollar!"

Alfred soeda atjapkali tjoba tjari hiboeran dengen maen djoedi. Lantaran nasib tjilaka tida maoe berlaloe dari dirinja, maka warna parasnja jang poetjet telah djadi aboe aboe.

Soeda lima kali sepoeloe riboe dollar dari oewangnja Alfred diambil oleh orang jang pegang bank. Hal ini menerbitken sedikit kagoegoepan, sekalipoen dalem ini club dari pendjoedi pendjoedi hartawan, jang biasanja tida bisa ilang sabarnja.

Alfred pergi ka bagian jang paling blakang dari itoe kamar djoedi, doedoek didepan satoe medja toelis dan toelis poela satoe cheque, jang kemoedian ia teeken.

Inilah ada djoemblah pengabisan, jang ia masi ada titipken di bank. Kaloe kombali ia kalah, semoea oewangnja ia soeda abis korbanken pada setan djoedi.

la kombali ka medja djoedi.