Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/47

Halaman ini tervalidasi

49

lagi. Hatinja bingoeng. Rasa menesal bertjampoer dalem otaknja dengen maksoed maksoed, jang selaennja tida bisa didjalanken, djoega djahat.

Achirnja ia pikir, mati ada djalan jang paling baek.

Tangannja soeda pegang satoe revolver ketjil jang ada dalem kantong badjoenja. Ini sendjata aken djadi sobat dan penoeloengnja.

la djalan teroes sampe ia berada di djalanan djalanan dari satoe park.

Di sana semoea ada soenji.

„Marilah kita lepasken diri kita dari ini godaan,"ia menggrendeng sembari tjari tempat jang paling baek.

„Dari Clotilde akoe brangkali aken bisa lolosken dirikoe, tapi jang paling tjilaka jalah akoe soeda bankroet. Apa aken djadinja sama dirikoe, apa akoe moesti moelai, sasoedah akoe sekarang tida ada mempoenjai barang satoe cent lagi? Biarlah lebih doeloe akoe boeang semoea apa jang bisa menoendjoeken, bahoea itoe ada kepoenjaannja Johan Goud jang hartawan," katanja lebih djaoe, sedeng ia berdiri di pinggir satoe soemoer jang berada di tengahnja itoe park.„Akoe aken djaga soepaja tida saorang, jang dapetken maitkoe, aken taoe siapa adanja akoe... siapa adanja ini orang jang telah boenoeh diri. Ini dompet soerat soerat, jang isinja tida laen dari kaartjis nacia dan bebrapa soerat soerat jang tida bergoena, moesti masoek dalem soemoer. Ini sapoetangan, atas mana ada disoelam letter letter dari namakoe dan bisa boeka rasiakoe, djoega moesti masoek di aer."

Dengen boeroe boeroe ia lempar segala apa jang ia ada poenja, dalem itoe soemoer, katjoeali itoe revolver ketjil, jang ia masih pegang dengen goegoep.

„Ba!" katanja lagi,„semoea persediaan persediaan