Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/74

Halaman ini tervalidasi

76

Tatkala marika soeda angkat itoe maita dan hendak djalan meneroes kamar makan, Bobolantas djadi amat sedih poela. la oeloeiken tangannja pada itoe mait dan menangis.

,,Apa moesti djadinja dari dirikoe? Toean Smith... kenapa ia moesti mati lebih doeloe dari akoe?.... Ah, tjoba ia bisa boeka bibirnja lagi asa oe kali, lagi satoe kali sadja boeat seboet nama pemboenoehnja."

Ia peloek itoe mait dan tjioem salah satoe tangannja.

Inspecteur Bernard awasken sasoeatoe gerakan dari itoe boedjang toea.

Salah satoe koeli itoe dorong ia moendoer.

,,Apa marika aken tahan djinazat ini saantero hari teroes ?" Bob menggrendeng.

Itoe koeli lantas bawa itoe mait dan taro dalem kreta.

Hakim memandang itoe pertoendjoekan dengen memperhatiken betoel.

Ia berpaling pada Bernard, jang begitoe pande mentjari pendjahat pendjahat, hingga namanja kesohor di seloeroeh negri.

Itoe hakim kasi tanda dan Bernard hampirken pada Bob, jang masi teroes menangis. Sembari taro tangannja atas poendaknja itoe boedjang, Bernard kata:

,,Sekarang soeda tjoekoep kaoe spoenja kasedihan jang dibikin bikin. Ikoet sama akoe."

Bob balikin moekanja dan mengawasi pada Bernard dengen heran.

Sampe poen sekarang roepanja ia masi belon mengarti, apa aken terdjadi.

,,Menginget pada tanda tanda ojang soeda didapet, akoe moesti tangkep kaoe, Jansen," kata hakim. ,,lkoet sama inspecteur Bernard dan djangan bikin riboet apa apa."