Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/76

Halaman ini tervalidasi

78

X.

KATJINTAAN BEROBAH DJADI KABENTJIAN.


Lantaran matinja ia poenja ajah dengen djalan. begitoe ngeri dan lantaran ia poenja kasedihan waktoe djinazat ajahnja di koeboer, Marie telah djadi begitoe sakit dan begitoe lemas, hingga ia perloe sanget dengen rawatan dari Clotilde.

Tambahan lagi ada soesa hati, jang disebabken oleh itoe boedjang toea.

Ia pertjaja begitoe tegoeh pada kedjoedjoerannja itoe boedjang, hingga segala tanda tanda, jang dikata djadi boekti dari kesalaannja Bob, tida bisa bikin Marie djadi robah kapertjajaannja, bahoea Bob tida bersalah."

Clotilde merawat madjikannja dengen soenggoe hati, hingga terbit persobatan antara itoe doea orang prempoean.

Clotilde doedoek deket sama divan, atas mana ada berbaring itoe achliwaris dari toean Smith. Ia kasi satoe sendok obat minoem pada madjikannja.

Berbareng dengen itoe pikirannja melajang ka satoe roemah ketjil, dimana ia poenja anak ada tinggal, jaitoe di roemahnja djanda Van den Broek, jang rawat itoe anak boeat sedikit oewang, tapi djoega lantaran kesian.

Clotilde masi belon sempat pergi ka roemahnja itoe djanda, tapi saban saat kainginannja tambah keras dan hatinja sanget sedi, jang ia soeda begitoe lama tida ketemoe sama Emma, anaknją jang ia begitoe sanget tjinta.

„Clotilde," kata Marie dengen sekoenjoeng koenjoeng, „akoe maoe taoe tjoema satoe perkara. . . . .