Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/82

Halaman ini tervalidasi

84

XI

DIBAWA LARI.


Pada bebrapa djam doeloean, tatkala hari moelai gelap, satoe praoe besar mendatengin tangga, jang toeroen di kali.

Doea orang lelaki doedoek dalem itoe praoe. Jang pegang kemoedi bikin satoe gerakan dan lajar lantas ditoeroenken.

Pedati pedati jang bawa moeatan besi toea, masih ada didjalanan.

Tapi dipinggir kali ada sepi.

Orang lelaki jang laen lantas bangoen dari tempat doedoek.

Satoe lontjeng berboenji toedjoe kall, menandaken itoe waktoe soeda djam 7 malem.

,,Apa ia telah bilang pada kaoe, Henri ?" tanja salah satoe antara itoe doea orang.

,,Di mana ia aken menoenggoe?"

,,Dekat goedang areng batoe," djawab jang laen sembari angkat lenteranja dan bikin mati apinja.

Waktoe itoe pertjakepan jang pendek orang telah bisa liat, bahoea warna item dari moeka dan tangannja itoe doea orang ada berasal dari aboe areng batoe.

,,Dan kaoe jang nanti bawa lari itoe anak?" tanja lagi itoe orang jang tadi moelai bitjara.

,,Kaoe takoet apa, Jim ?" kata jang laen. ,,Ini ada satoe perselisihan tentang warisan atawa nikahan. Itoe toean djadi ajahnja itoe anak dan ia berdjandji aken kasi kita sepoeloe dollar kaloe kita bawa itoe anak padanja. Iboenja hendak tjegah ia dapet liat anaknja itoe. Itoelah apa jang ia ada tjeritaken padakoe."

Dan apakah itoe anak ada dalem roemahnja itoe