Halaman:Bangsawan dan Pengemis.pdf/96

Halaman ini tervalidasi

98

akoe, gravin Clotilde Limburgh, lari dari roemah orang toeakoe. Ia soeda boedjoek akoe dengen roepa roepa soempa, bahoea ia tjinta padakoe dan akoe, jang masi terlaloe moeda, pertjaja serta kena boedjoekannja. Sasoeda menikah sama akoe, ia tinggalken akoe menanggoeng sengsara dan soesa. .. .

„Kesian!....... Apa kita moesti bikin sama ini orang ?“ Marie menanja pada soeaminja.

„Ia poenja gila soeda begitoe njata, hingga kita tida bisa kasi ia tinggal lagi dalem-ini roemah, djawab Alfred dan lantas kasi prenta pada boedjang jang berdiri di gang.

„Akoe telah tjari padanja,“ kata Clotilde lebih djaoe. „Dengen gendong anakkoe akoe djalan waktoe saldjoe dan oedjan toeroen. Ajahkoe tida maoe trimaakoe lagi. Orang telah oesir akoe Akoe kedjar ini orang sampe di Amerika sini. Dengen tida mempoenjai apa apa lagi, dengen kelaparan, akoe sampe di New York. Akoe selaloe tjari padanja dan pada soeatoe hari akoe liat ia doedoek dalem kreta..... bersama kaoe. Akoe soeda dapeken ia kombali.....tapi begimana? Sebagi soeaminja laen orang, jang ia telah tipoe seperti akoe. Kemoedian akoe dapet ketahoei ini roemah dan. . . . “

Seinangkin lama Marie semangkin takoet boeat Clotilde. Ia poenja tjerita, jang seanteronja bener, dianggep oleh Marie sebagi mengotjénja saorang gila.

„Tjoba liat,“ kata Clotitde lagi sembari meroendjoek pada Alfred. „Apa moekanja soeda tida menoendjoeken bahoea ia ada satoe pendjahat?....Akoe djidji meliat itoe pendjahat jang dengen hati kedjem telah tipoe kaoe dan akoe... . . Tapi ini masi belon semoea. Ia diadi pemboenoeannia ajahmoe,,