Halaman:Belati Item.pdf/20

Halaman ini telah diuji baca

18

TJILIK ROMAN'S

lian ada hamba-hamba wet jang bersetia, dan sudatentu tuan-tuan ridlah berkorban buat mendjaga nama baeknja kepolitiean dalem kota Shanghai, kerna ini ada berarti satu „tamparan“ heibat bagi tuan-tuan sekalian, di mana pendjahat-pendjahat suda tida memandang lagi.” Ho Song berdiam sebentar buat meliat apa jang mendjadi alibatnja iapunja pembitjarahan.

Ternjata jang perkatahannja itu Detective telah menimbulken kegusaran jang sanget pada itu hamba-hamba wet, siapa punja muka keliatan njata mengundjuk kegusaran . . . Meliat begitoe, Ho Song lalu sambung lagi iapunja pembitjarahan:

„Tuan-tuan punja Kepala, jaitu Inspecteur Gouw Kim Siu, suda minta aku punja pertulungan buat mengatur ini djebakan, buat mendjebak pada itu kawanan jang lida mengenal wet negri. Aku mau pertjaja bahua tuan-tuan sekalian ada bersedia buat mentjurahken tenaga buat membekuk pada itu kawanan terkutuk.“ Ho Song berdiam lagi, ia melirik dengen matanja jang tadjem pada itu sekalian hamba-hamba wet. Marika semuanja dengen satu suara, menjataken setudju betul atas pembitjaraannja Ho song.

„Aku pertjaja jang tuan-tuan semua ada mempunjain sendjata api . . . bukan? Aku hendak kasih sedikit nasehat, bahua kita harus berlaku hati-hati seblonnja kita menggunaken itu barang jang berbahaja . . . kalu tida kliwat perlu. Tjukup sadja dengén kepandean ilmu silat . . . mengarti tuan-tuan sekalian ?“

Kombali marika manggut, lantas Ho Song mengatur iapunja plan buat maenken marika punja rol. Ah Hang, sai polisi-resia, harus maenken rolnja sebagi kassier . . . serta jang laen-laennja djuga mendapet masing-masing punja bagian buat maenken ini „sandiwara“ . . . .