Halaman:Belati Item.pdf/56

Halaman ini tervalidasi

54

TJILIK ROMAN'S

briken oleh itu kawanan bangsat buat nona Huang menjerahken hartanja aken tiba tida brapa hari lagi. Kita tida tau tindakan apa Inspecteur Gouw aken ambil buat melindungin nasibnja itu gadis berserta ibunja jang suda berusia tinggi. Itulah kita nanti liat blakangan . . . . .

Dengen sanget gusar Ho Song lalu banting surat kabar itu keatas djubin, katanja pada Pauw Long: „Hm . . . sunggu kurang adjar sekali itu kawanan bangsat . . . Maskipun aku suda briken pengadjaran pada marika, dengen begitu banjak bangsat-bangsat jang telah binasa dalem pertempuran di deket Wushi Road pada baru-baru ini, serta bebrapa banjak di antara marika jang suda tertangkep oleh politie, aken tetapi rupanja marika tida mendjadi kapok. Pada bebrapa malem berselang, dengen menjamar aku telah kundjungin itu pertundjukan wajang „Sin Thian Tjaij”, kerna menurut kabar, di itu tempat ada bersembuni banjak sekali kaki tangannja bangsat2 jang melakuken pakerdjahan mata-mata. Aku masih belon dapet kabar pasti tentang hal itu, tetapi sebrapa bisa aku mau menjelidikin kedjurusan itu . . . .

„Ha . . ha . . ha . . .” "Pauw Long tertawa dengen njaring: „Rupanja gampang sekali kau pertjaja segala obrolannja surat kabar, sobatku, liatlah dengen njata, ini bukannja aku punja surat kabar jang mengabarken tentang kedjadian itu, kerna aku brani tanggung kebenerannja ini kabar tida 100% betul.”

Ho Song lalu pungut kombali itu koran jang barusan dilemparken olehnja, serta batja alamatnja surat kabar tersebut: „Ach . . .” katanja pula: „aku kira ini ada „Ji Pao”, tida tunja „Ku Pao”! Mengapa kau bilang kabaran ini tida berdasar atas kebeneran ?” menanja itu detective dengen rupa jang mengundjukin penasaran.