90
TJILIK ROMAN'S
Ho Song mendjadi tjuriga, maka itu ia ialu menjentak. Lok Tjoen kenalin padanja dan berseruh dengen girang: „Hei . . . sobat, apa kau tida kenalin aku, reserse Lok Tjoen . . . kita . . ."
Orang-orang politic lalu suluhken nomornja kandaran auto dengen marika punja lampu senter.
„Kita ada kawan . . . sendiri!” berseru lagi Lok Tjoen.
„Mana Ho Song?“ menanja itu orang polisi sesudanja kenalin betul pada itu reserse.
Lok Tjoen lantas membri tau pada orang-orang polisi apa jang telah terdjadi dengen dirinja itu detective dan iapunja sobat. Marika suda masuk kedalem gedong buat menjelidikin resia, aken tetapi sampe pada sa’at itu masih belom keluar kombali.
„Hei . . . ?” kata lagi Keng Giok: „Suda tentu kita musti membantu . . . ach . . . sunggu brani betul Ho Song melanggar bahaja . . .”
Sesudanja menitahken pada salah satu erang po= list buat mengabarken pada Gouw Kim Siu dai salah satu sation polisi jang paling deket, marika Jantas sadja .menjerbu” datemm iu rumah ce pada sa’at jang tepat.
Lok Tjoen jang berdialan paling depan, telah me- hat bebrapa orang sedeng menggendong Pauw Long jang suda pangsan dengen kaki t tanpannja teriket. Sebagi djuga seékor singa jang aus darah, Lok Tyoen lala menerdjang pada itu kawanan bandit... .
Jeng Giok dan orang-crang polisi lain keluarken marika punja sendjata api, sebemtar sadja dalem itu ruwengan iclah terdjadi ,,perang ianding” jang maha heibat ci mana ada perdenger sus ested dene ae sen- djata apl | lang mengambil korban djiva- manusia,
Lok Tjacn me ngamulk dengen sangel heibat, badan- nia be lunvuran ered kerna bebrapa iy: AUgSAt suda binasa dalem japuria tangen. Fauw Leng iang pang <
