Halaman:Beng Lee Koen V. 14.pdf/138

Halaman ini tervalidasi

— 1178 —

Hek Eng Lam lantas petjoet koedanja madjoe ka depan, angkat toembaknja toesoek menoedjoe ka arah oeloe-atinja Siauw Hoe, berbareng mengoetjap: „Maaf!”

Siauw Hoe menangkis dengen iapoenja Hong Thian Kek, sambil bales menjerang satoe Kek pada Hek Eng Lam, demikianlah kemoedian kedoea orang itoe djadi saling bertaroeng dengen seroe; koetika soeda berperang ada kira - kira doeapoeloe djoeroes lebi, ternjata masi djoega belon keliatan ada jang menang dan kala. Dalem hatinja Ong Siauw Hoe jang berkoeatir Ong Hauw ada gaga perkasa, maka djika ia moesti bertaroeng dengen Hek Eng Lam lebi lama, tenaganja djadi moesti dikorbanken terlebi banjak, hingga terhadep pada Ong Hauw ia aken tiada bisa goenaken tenaga setjoekoepnja, inilah djadi berarti satoe keroegian boeat ia, dari itoe ia perloe selekasnja bisa poekoel moendoer pada Hek Eng Lam.

Begitoelah setelah berpikir begitoe, Siauw Hoe lantas keloearken seantero tenaga dan kebisaännja, berperang lagi kira- kira ada blasan djoeroes, sigra djoega Hek Eng Lam keliatan moelai keteter, iapoenja permaenan toembak pelahan-pelahan djadi kaloet serta tiada sanggoep menangkis lebi lama, laloe