Halaman:Beng Lee Koen V. 14.pdf/234

Halaman ini tervalidasi

— 1274 —

ia djadi rasaken kesakitan jang tiada terhingga, teroes djato roeboe di atas papan kapal.

Itoe tempo, kedoea praoe terseboet berdempetan deket sekali, dengen satoe kali lompat Him Hauw soeda berada di praoenja moesoe, berbareng atjoengken toembaknja jang membikin San Thauw Houw gampang sadja djadi terbinasa.

Balatentara moesoe tjoba dateng mengepoeng pada Him Hauw saorang, tapi soldadoe-soldadoe dari fihak Goan djoega soeda pada memboeroe ka itoe kapala, menjamoek dan memboenoe kalang-kaboet pada lawanannja, hingga boekan sedikit jang djadi tiwas dan dapet loeka-loeka heibat.

„Siapa-siapa di antara Hoan Koen jang kepingin idoep, bolehlah sigra lempar sendjatanja dan dengen tangan kosong berdiri diam di tenga tenga kapal," demikian Him Hauw berseroe dengen soeara keras. „sebaliknja barang siapa jang masi memegang sendjata di tangan, dengen roepa masi hendak melawan, bakal diboenoe habis satoe persatoe!"

Baroe sadja ini perkataan habis dioetjapken, dalem sekedjapan sadja laskar laskar Tiauw Sian, berikoet semoea toekang toekang