Halaman:Beng Lee Koen V. 14.pdf/52

Halaman ini tervalidasi

— 1092 —

peti-mati itoe, menangis dan meratap dengen soeara piloe dan menjedihken.

Samentara itoe, orang-orang telah menjediaken satoe medja hidangan, pada mana Tji Geng Siang disilahken ambil tempat doedoek di kapala medja, Him Hauw dan Siauw Hoa mengambil kedoedoekan di kedoea samping, laloe bersama-sama moelai makan dan minoem. Dalem begitoe, Siauw Hoa kedengeran berkata pada Him Hauw:

„Bener sekali jang sri baginda telah mengeloearken titah boeat prenta mengadaken plekat aken mengoempoel orang-orang gaga. dari itoe, Toako haroes sekali lekas- lekas memili hari baek boeat lakoeken pengoeboeran lajonnja Hian So, agar kemoedian bisa lantas bersama-sama Siauw Te brangkat ka kota radja toeroet masoek soldadoe.“

„Ach, kapan dipikir, istrikoe dalem oesia belon meliwatin doeapoeloesatoe taon soeda tinggal mati,“ berkata Him Hauw sembari menarik napas pandjang, „akoe seperti merasaken bahoea orang idoep di moeka boemi tiada perloe moesti terlaloe mengedjer aken itoe segala kekajaän dan kemoeliaän. Ja, Hian Te, akoe sekarang tiada bernapsoe lagi tentang kebesaran nama, apalagi dalem roema kekoerangan orang jang mengoeroes