Halaman:Bidadari Binal.pdf/100

Halaman ini tervalidasi

94

TJILIK ROMAN'S

mereka mentjari paham dalam persatuannja............. Aida dan suaminja sama2 hilang budi, dan Ngko Kim-seng selama dalam revoutie kehidupan mereka itu, tidak boleh Ngko tjiptakan provoeatie, kemudian Ngko djadi pentjuri.....".

Kim-seng didongengkan oleh Jeanne, seperti ia berada dalam gredja, dibatjakan bijbel oleh seorang padri....... dibatjakan Quraan oleh seorang Ulama.

Dalam paham jang tidak paham, Kim-seng datang kan satu pertimbangan... bahua Jeanne berkata di atas kebenaran......

Memandang Jeanne, jang begitu muda, jang begitu manis, tidak pantas ia dapat berkata begitu rupa, sebagai djuga seorang tua jang mempunyai banjak pengalaman dalam derita......

„Djika Ngko tjinta kepada Aida, hal ini tidak dapat dipersalahkan, tetapi sedikitnja Ngko harus berkesian kepada Aida...... Kesian kepada Aida, tidak hanja untuk dia sendiri, tetapi untuk kedua anaknja, untuk nama baiknja, untuk suaminja dan untuk rumah tangganja....... Berkesian kepada mereka, berarti Ngko berkesian sebagai seorang manusia jang insjaf dan paham kepada kebeneran. Ngko, saja jakin sesudah membatja sjair Ngko, dapat Ngko berbuat itu...... dengan tidak dipaksa. Biarlah paham mendjadi undang-undang......".

Kim-seng tetap membisu, malah ia sekarang tundukan kepalanja......

„Jeanne" kata Kim-seng dengan mendjundjung dibathin. „Njata kau satu bidadari.......".

Pintu terbuka........ Aida berdiri dengan taseh ketjil ditangan......