Halaman:Bidadari Binal.pdf/101

Halaman ini tervalidasi

„BIDADARI BINAL”

95

Kalau ada sepuluh gledeg, menjamber dalam samberan sekaligus, tentu tidak dirasakan begitu kaget, seperti tatkala Jeanne dan Kim-seng pandang Aida jang datangnja begitu tiba-tiba......

„Aida......” Treak Jeanne jang masih kesima......

„Jeanne...... Aida” kata Kim-seng jang agak gupuh......

„Beginilah djalannja tjeritera” kata Aida jang datang sabar, menutup pintu.„Selamat pengantenan, siotjia dan siangsing”.

Jeanne lompat dari tempat tidurnja dan Kim-seng berdiri hendak memberi keterangan, tetapi Aida sudah berkata lebih djauh.......

„Oh, Jeanne, rupanja begini kelakuanmu. Kau harus malu sebagai seorang gadis. Mentjari laki begini djauh, kamudian tinggal dalam satu kamar menjerahkan diri dengan setjara mesum...... Apa jang mama nanti bilang, dan bagaimana kau nodakan nama antero keluarga......” kata Aida.

„Saja terima segala risico karena perbuatan saja, dan saja girang berbuat ini untuk melepaskan satu schandaal......” kata Jeanne mengambil djalan pendek.

„Melepaskan satu schandaal dengan membuat lain schandaal jang lebih mesum. Pandai sekali kau berputar lida, adikku. Djangan lari dari kemesuman sendiri, dengan alasan hendak memberikan kemesuman orang lain. Gadis jang tidak punja malu......”

Aida berkata dengan marah......

Kim-seng berkata „Aida, sedikitnja kau harus sabar, dan berikan kesempatan Jeanne memberi keterangan......”.

„Keterangan? Keterangan apa lagi? Apa tidak tjukup dengan keterangan dari apa jang bisa dipandang oleh mata, dan bisa ditimbang oleh rasa. Kau berdua dalam satu kamar, sudah hampir satu ming-