Halaman:Bidadari Binal.pdf/105

Halaman ini tervalidasi

„BIDADARI BINAL”

99

sempit... Hendak mimpikan tjitranja dalam kehidupan jang mustahil. Telah diniatnja dengan pasti, ia meninggalkan segala sesuatu jang sutji, karena ia paham disana ia tidak bersenjum lagi... Biarlah ia terbangi mendung jang hitam, pelajari segara jang liar, asal ia dapat bersenda dengan satu kehidupan, seperti manusia lain berhak untuk hidup.

Dalam kesalahannja jang pertama, dalam usia jang mengambang, ia telah terpleset...... Sekali ini ia tidak akan terpleset lagi......

Aida bukan perempuan jang rakus lelaki... Sesudah suaminja adalah Kim-seng jang mentjuri djiwanja jang sutji... Ia telah tahu apa dan siapa Kim-seng, ia telah pastikan pertimbangannja tidak boleh keliru.....

Bukan sedjam dua djam ia berpikir, bukan sekali dua kali ia menimbang. Ia telah selenggarakan satu persidangan resmi dalam hatinja... Perdebatan seruh ia telah tjiptakan dalam permuswaratan pantjaindranja... Dengan suara hampir bulat, ia diharuskan berdjoang untuk mentjari hidup......

Ia terbang ke Makassar dalam dua tudjuan...

Kembalikan Jeanne dan insjafkan dia dari perbuatannja jang salah, gandjil dan mimpikan sesuatu jang tidak mungkin. Menangkan Kim-seng atau menangkan perdjoangannja jang telah teratur rapi guna mentjapai...... kehidupan jang datangkan hidup......

Helaas, tidak sedikitpun ia menjangka-njangka, ia dapatkan apa jang ia telah lihat......

Jeanne dan Kim-seng mendjadi satu......

Jeanne mengambil tempatnja jang resmi, dan Kim-seng dengan putusan jang tidak pernah ia