Halaman:Bidadari Binal.pdf/112

Halaman ini tervalidasi

106

TJILIK ROMAN'S

Tiga minggu Jeanne mendjadi kawan hidupnja... Bukan sebagai isteri, sebagai campagnon, tidak pernah ada apa-apa diantara raga dan djiwa... Masing-masing mendjaga kesopanan tidak dengan ketjewa... Saling hormat, saling mengindai dan saling mendjungdjung......

Berlaku sopan santun selagi djiwa mengalun. Mempertahankan napsu buta dimalam gelap gelita... Helaas, ini mengundjukan pengendalian jg tidak mudah dapat dipertjaja... Mereka sudah sama-sama liwati udjian jang amat hebat, mereka sudah dapat melepaskan diri dari krisis jang maha dahsjat......

Sekarang Kim-seng kehilangan.....

Hilangnja Jeanne, seperti hilangnja dunia dengan mendadak sontak......

Sebelum Jeanne datang, keadaan seperti biasa, aman dan tenang.

Lalu datang Jeanne, membawa taufan, gaib dan mudjidjad, banjak sensatie dan banjak fantasie, diluar dari garis programma... Sekarang Jeanne sudah pergi, keadaan sangat sunji......

Djam-djam malam, sehingga ajam djantan berkokok memanggil fadjar esoknja, seperti dilewatkan dalam sewindu oleh Kim-seng...... Sunji jang terlalu sunji, hingga Kim-seng kehilangan dirinja sendiri......

Besoknja ia minta tempat di K.L.M. dan dapatkan pesawat pagi......

Kim-seng berangkat ke Surabaja, kembali ke Surabaja, mentjari apa......?

Tatkala pesawat tinggalkan Mandai, ia kaget dan merasa gaib, mengapa ia ada di Moro Krembangan, datang kembali ke Surabaja......

Kim-seng tidak tahu hendak kemana......?