Halaman:Bidadari Binal.pdf/12

Halaman ini tervalidasi

6

TJILIK ROMAN'S

Penumpang turun meliwati Douana untuk dipereksa barang-barang bagage dan sebagainja...

Semua datang, lelaki prempuan, tua muda, ketjil besar, segala bangsa, hanja jang satu tidak, ialah jang Kim-seng tungguh......

Ditjari dengan mata terbuka lebar-lebar, ditjari dari satu medja ke lain medja dari Restaurant Mandai, tidak ada satu jang bertjorak Jeanne.

Kim-seng merasa aneh? Ada halangan apa sudah terdjadi?

Kim-seng batja lagi telegramnja, dan bunji telegram tetap seperti apa jang ia pernah batja berkali-kali.......

Ia penasaran sekali dan duduk lagi. Kim-seng tjoba tenangkan perasahannja jang rintju. Ia panggil pelajan dan minta disediakan makanan (Rijstafel). Kim-seng berpendapat, djika ia sudah makan, mungkin perasahannja lebih tenang dan damai, supaja dapat pikirkan apa² lebih djauh...

Sampai sebegitu djauh, ia belum pernah datangkan pikirannja untuk menanjah dikantoor K.L.M. di Mandai itu? Ia anggap tidak ada perlunja, karena mereka semua tentu tidak tahu siapa Jeanne?

Pikiran Kim-seng gampang katjau, tetapi lekas pula berkitjau......

Ia makan dengan senang, tidak buru², dengan pelahan, dengan berpendapat, sampai dihotel mungkin lain telegram jang berbunji:

SORRY SAJA TIDAK BISA DATANG KARENA
SAKIT.... HATI
JEANNE.

Bagaimana Kim-seng dapat ilham djenaka ini ia sendiri tidak tahu, beginilah sadjah pendapat-