Halaman:Bidadari Binal.pdf/15

Halaman ini tervalidasi

„BIDADARI BINAL”

9

fana, ia hendak tinggalkan bingkisan apa-apa sebelum ia meninggalkan dunianja....... Kim-seng boleh fana, tetapi pekerdjaannja, riwajatnja, sampurna dan tidak sampurnanja harus mendjadi „apa-apa” dalam sisa. Ia boleh mati, djiwanja boleh gentajangan ke Kamaloka, ke Sjorga...... atau kedjeblos ke Noraka. Raganja boleh djadi diguerelia oleh tjatjing..... tetapi „Kim-seng sebagai Kim-seng” mesti tetap ada, untuk anak, tjutju, bujut...... turunan, kawan-lawan, semua manusia jang ada......

Dalam melamun jang bukan-bukan, auto telah berhenti dimuka Hotel Empress......

la setengah tidur, setengah melek...... lompat turun kehilangan...... tenang......

Dengan tindakan serampangan, ia mentjari kamarnja.....

Kamarnja sendiri ia liwati dan tjoba hendak masuk kamar orang lain, tiga pintu lebih djauh...

Seorang pelayan kebetulan lewat „Tuan mau kemana?”

Kim-seng pandang Pelajan itu dengan djenaka, „kawan, aku hendak ke kamar sendiri, apa kiranja ngkau keberatan?”

Pelajan Bakri hairan, hanja menundjukkan tangan ke nomer kamar...... Kim-seng menengok keatas...... Kim-seng bersenjum. Menghampiri Pelajan itu, lepaskan selembar uang kertas dari serupia...... dan ”Terima kasih kawan, njata aku rada edan......”

Pelajan berserih, dan Kim-seng mentjari kamarnja sendiri..... -

Kim-seng masuk dengan merdeka, tiba-tiba ia melihat apa-apa ditempat tidur, kaget dan gelapan, lalu keluar dan mengira kembali ia salah masuk... Tetapi diluar kamar, ia lihat nomer ka-