Halaman:Bidadari Binal.pdf/23

Halaman ini tervalidasi

„BIDADARI BINAL”

17

dan sepuluh tahun...... Oh, nona jang baik, kau tentu tidak suka lihat saja tambah tua dalam pendjara..... atau mati dibelakang trali. besi?”

„Rupanja Ngko Kim-seng, takut berbuat satu dosa, tetapi berani berbuat lain dosa jang lebih... mesum, Bagaimana?”

Kim-seng sekali ini terdorong kesatu podjok....

Ia kedjepit ditembok kehidupan pesagi tiga......

„Saja kurang paham......” kata Kim-seng jang setengah menjerah.

„Baik. Berani hendak melarikan seorang isteri jang sudah kawin? Berani hendak serbu seorang Ibu jang sudah mempunjakan dua anak? Berani merusakan satu rumah tangga, dan bisa bikin satu keluarga brantakan? Berant mendjadi alap-alap ister1 orang lain dengan tidak takut bebrapa akibat dan kehilapan sang suami apabila datang murka jang tidak dapat dikendalikan? Berani menghadapi hukum dunia, sebagai seorang jang membawa minggat seorang isteri, seorang Ibu, seorang njonja rumah? Beranit menentang hukum Alam jang menjebutkan. „Tidak ada kehinaan dan dosa lebih mesum dari pada merusak isteri orang lain”, berani menentang salah satu dari 10 larangan Tuhan dari Igama Kristen, sedang kalau tidak salah..... Ngko sendiri seorang Katholiek...”

Kembali Kim-seng diudjani susunan kata-kata jang dirasakan olehnja sebagat peluruh mitralieur jang keluarnja „non-stop” dant „zonder pardon”.

Achirnja Kaim-seng angkat tangan „Nona Jeanne jang pintar, saja tidak the apa saja mesti berbuat. Saja serahkan kendali pemerentahan dalam tangan paduka nona” katanja setengah membanjol dan setengah meradjuk......

„Begitu miestinja.....” kata Jeanne dengan senjum kemenangan pertama. „Saja tadi sudah memberi tahukan kepada kwasa hotel, bahua saja...... adalah