Halaman:Bidadari Binal.pdf/30

Halaman ini tervalidasi

24

TJILIK ROMAN'S

tidak dapat diketemukan... Achirnja ia berpendapat „Kim-seng orang gila”..

Demikian kwaliteit dan mentaliteit Kim-seng, pelukis dan penjair.

*

Lari dari hidup, Kim-seng hendak mentjari hidup.

Ia bukan takut mati, tetapi ia selamanja penasaran, dan ingin melihat apa djadi dengan lain „great story”nja......

Ia seperti ingin mengetahui berapa tinggi ia membubung awan, dan berapa dalam ia karam didjurang.....

Gagal dan gagal, sudah djadi penjakit, „hari-hari” bagainja. Djusrtu penjakit itu memang sengadja seperti ditjari-tjari......

Ia sendiri tidak dapat pahamkan tjorak nasibnja, mengapa ia selalu beruntung dapatkan segala apa jang djadi impiannja setjara muluk-muluk, lalu terbang tinggi-tinggi, dan sesudah memuntjak...... tiba²djatuh...... kedasar bumi jang paling dalam.

Tiap² gagal ia ingin mati, dan tiap² ingin mati...... ia kepingin hidup.

Demikian hantjur lebur dalam romansnja jang penghabisan, romans jang serakah, Kim-seng dapatkan dirinja sendiri...... hanja berdua dengan bajangannja, alias sebatang karang diatas bumi jang rata....

Kim-seng seorang manusia jang biasa diumpak-umpak, biasa senang dalam segala ada......

Ditjium pagi sore, dimandja-mandjakan siang malam...... Selalu lihat senjuman girang dikiri kanan, lalu konjong² dilemparkan kesatu dunia, „piatu”. Amboi kesian, seakan-akan Kim-seng itu mendjadi djantan penghabisan, mendjadi manusia terachir, dunia lantas djadi kosong melompong. Apa artinja hidup dengan tiada, „dia”— „dia” dan „dia”.....