Halaman:Bidadari Binal.pdf/31

Halaman ini tervalidasi

„BIDADARI BINAL”

25

Gagal diboycot oleh isteri-isterinja?!? (Hhe-hm, Kim-seng ada punja berapa njonja, bung?) Kim-seng rasakan seperti ia kehilangan langit dan bumi, bulan dan matahari......

Ia rasakan seperti dunia berhenti terputar......

Angin berhenti berkisur......

Langit seperti diantara rubuh dan tidak, bumi bagaikan ambles dan runjam......

Matahari seperti meradjuk, hilang dari muka alam.

Bulan mogok, dan tidak mau djual aju lagi dimalam sepih......

Dalam fantasienja Kim-seng melihat dirinja sendiri, diri itu marah kepadanja...... Seperti ada suaranja sendiri, kata² jang keluar dari mulutnja sendiri, mentjatji dia dengan zenuw jang tidak tertahan, dan tuduh Kim-seng sebagai manusia jang hilang sampurna, tidak tahu diri, tidak kenal djuntrung......

Sudah rasakan beruntung, seraka hendak membubung gunung, memuntjak awan, memetjah mendung...

Sudah hidup kelebi-lebihan dalam kemaduan-hidup djasmani rochani, lahir bathin, masih belum mau menerima, Oh, manusia jang kurang penerimah, tidak berterima kasih Allah....

Pendeknja, Kim-seng dikrojok oleh dirinja sendiri......

Ia kepingin lari, tetapi kemana hendak lari?

Bumi dan langit tidak berpintu, dunia hanja bagai bola jang bunder, kemana ia hendak lari, disana-sana djuga ia berdiri...... Ia tidak dapat lari dari dunia, katjuali djika ia mau lari dari hidup......

Oh, tidak, Kim-seng bukan pengetjut. Tetapi mentjari mati dengan maunja sendiri...... Tidak, ia takut...... kisahnja tidak berbuntut.....

Achirnja Kim-seng hilang² diseluruh Sulawesi Selatan.