32
TJILIK ROMAN'S
Kedua belah fihak itu bukan „orang kuno” meskipun usianja bukan muda-muda lagi. Tetapi satu kuli mereka sudah undjukkan satu dasar jang angku mereka masing-masing takut menarik kembali sifat-sifatnja itu......
Mereka menunggu perobahan suasana. Siapa tahu ada sesuatu kedjadian, nanti memetjahkan persahabatan „dingin” itu...
Jang satu tahan harga, jang lain tahan harga, wel, dua-dua dapat harga tinggi, dan boleh merasa puas dengan...... saling sepih.
Kim-seng mentjari sunji, njata hilang sunji.... karena tjuma satu...... njonja muda jang mendjadi tetangga hampir 10 hari, tetapi tidak saling mengenalkan diri....
*
Dari satu kawan ke lain kawan, orang mulai tahu Kim-seng datang di Surabaja......
Diantara sahabat karif ada teritung Kang-Hoo jang mentjari dalam berapa kali kundjungan dengan sia-sia....
Dalam penasaran, hilang tempo, hilang ongkos betja, hilang sabar, Kang-hoo melihat disebelah kamarnja Kim-seng ada seorang njonja muda jang rupanja melepaskan perhatian...
Perhatian harus disambut dengan perhatian...
Kang-hoo jang brandal lalu menghampiri njonja itu...
„Maaf njonja” kata Kang-hoo dengan hormat.
„Apa Ngko Kim-seng jang tinggal disebelah kamar njonja, sewa kamar hotel tjuma untuk dikuntji?”
Njonja muda itu pandang sitetan dengar, aneh...Kata-katanja tidak hormat, meski tjaranja tjukup hormat... Ia tidak dapat mendjawab, karena ia