Halaman:Bidadari Binal.pdf/43

Halaman ini tervalidasi

„BIDADARI BINAL”

37

„Kau terlalu brandal Kang-hoo” kata Kim-seng „sepuluh hari tinggal sebelah menjebelah...... kitabelum kenal......”.

Kang-hoo tertawa dibikin-bikin......

„Kau...... Kuntju gila......” kata Kang-hoo. „Pertjuma kau djadi Arek-Surabaja......? Arek Surabaja model kuno...... Dekat dengan perempuan, tidak lekas mentjari perkenalan, itu namanja sial paling sial dalam dunia......”"

Kim-seng goleng kepala Kang-hoo, „kau tidak boleh persamakan dia dengan jang lain......”.

Kang-hoo pandang kawannja Kim-seng dengan djenaka. „Oh, sekarang saja paham Ngko penjair...Kau kembali terpleset...... Wel, sikat...... habis perkara, djangan banjak tjerewet.....”

„Stt.” kata Kim-seng jang menahan kata-katanja Kang-hoo jang terlalu merdeka.......„djangan kau lupa, dia isteri orang......”.

Kang-hoo pegang dadanja sendiri......

„Djika seorang taro daging diatas medja, apa dapat dipersalahkan kutjing, djika ia srobot daging itu” katanja sang kawan jang sangat brandal. „Djika seorang suami, begitu goblok, taro dan tinggalkan isterinja jang tjantik dan...... bebas, disatu hotel sendirian apa kau persalahkan. Si-alap-alap djika ia...... samber...... anak-ajam itu?” ia berkata sambil mundar-mandir dan paling achir ia hampiri dan tepok pundaknja........„Djangan belaga djadi pendita, Sjorga tidak dojan kau...... Bung”.

Keduanja lalu sama-sama tertawa......

Sisa pembitjaraan adalah masing-masing bongkar-bongkaran pengalaman selama djaman kalut ini.....

*