Halaman:Bidadari Binal.pdf/76

Halaman ini tervalidasi

70

TJILIK ROMAN'S

Amboi. Djalan sudah bertahun kutempuh,
Perahu jang bersama 'kan merapuh,
Mengapa Adjal memanggil dulu,
Sebelum sempat berpelok dengan tjintaku?!

Manisku djauh dipulau,
Kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.

Kim-seng takut sjair kawannja Chairul Anwar itu akan menggarisi, takdir kehidupannja, dan disjair itu perahu tudjuannja akan melantjar......

Demikianlah lamunan pantun mengalun djantung......

*

Selagi itu Jeanne dalam sendiri, mentjari-tjari kenangan pedih......

Membongkar madjalah², seperti Jeanne mentjari apa-apa......

Sengadja mentjari, atau tidak sengadja mentjari....

Ia mendapatkan dua tiga, jang dibatjanja dengan tenang, Tenang dalam pandangan lahir, tetapi mata Jeanne tidak pernah tenang.....

DEKAT JANG DJAUH.

Di Hotel Sarkies, Surabaja kota,
Aku tinggal sebelah menjebelah,
Dengan seorang wanita djuwita,
Agung sifatnja, anaknja dua......

Banjak kali menular pandang,
Belum ada djodo perkenalan,
Sama angku dalam pergaulan,
Bertetangga dekat, tidak berkawan.

Tidak kuketahui dari mana,
Datang sympathie aneka warna,
Adatnja pendiam, lagaknja merdeka,
Menarik hatiku, raga dan djiwa.