Halaman:Bidadari Binal.pdf/78

Halaman ini tervalidasi

72

TJILIK ROMAN'S

Jeanne tertawa sendirinja, djika ia pikirkan, mengapa ia bertemu Kim-seng, sependeritaan dan senasib......

Djika mereka sama² merdeka, tidakah lebih merdeka mereka saling menghiburi, tetapi Jeanne tahu.... ada tembok besar tegak mengandang..... Tidak boleh ia meliwati itu...... Tidak boleh dalam artian jang benar......

NANAS TULUNG-AGUNG.

Nanas Tulung-agung, nanas udjian,
Rasanja manis bukan buatan,
Terutama diberikan oleh prempuan,
Manisnja dua kali ditenggorokan.

Jang mengirimkan tjantik parasnja,
Jang dikirimkan manis rasanja,
Parasnja kupandang menikam Djiwa,
Manisnja kurasakan memikat lida.

Tetapi apaguna itu semua,
Kedua-duanja bukan kupunja,
Kuhanja memandang menelan luda,
Paras dan nanas tidak merdeka..

Hanja kupunjakan dalam mimpi,
Dalam mimpi kubebas mentjuri
Djiwa raganja dalam pelokan-kasih,
Sambil kuberbisik "I love thee".

Oh, djelita, bilakah impian membenarkan?
Gujon-gujon djadi sungguan,
Kalau ini dapat diberkahi Tuhan,
Rasanja mati tidak penasaran......