Halaman:Bidadari Binal.pdf/8

Halaman ini tervalidasi

2

TJILIK ROMAN'S

Aku akan bersembahjang,
Siang dan malam......

Menjalahnja dari sinar kasihMu,
Dapat menerangi kagelapan malamku.

LARI dari bulan, Kim-seng kehilangan bintang Dalam gelap malam, Kim-seng kehilangan segala ilham dan paham.

Ia tidak tahu apa jang ditjari, ia tetap mentjari-tjari.

Ia tidak ketemu, karena jang ditjari ia tidak tahu.

Sebetulnja apa jang ditjari olehnja?

Demi Allah, njata ia kehilangan dirinja sendiri.

Ia kehilangan hati, kehilangan djiwa, kehilangan segala apa.

Seakan-akan Kim-seng telah tamat,tjeriteranja, tetapi ia tetap hidup dan bernjawa.

Dalam hidupnja jang djenaka, ia bersenda, ia tertawa, menabung suka, menimbun gembirah, tetapi dalam itu semua, ia hilang rasa......

Kim-seng tidak tahu mengapa ia tertawa......?

Kadang-kadang ia tertawa, dengan air mata meluap disumberan mata......

Ia tidak pula tergoda derita, hidupnja telah kosong dan hampa......

Dalam bersenjumnja, ia tahu ia mendjadi lelutjon dunia, diatas panggung dunia, dalam satu sandiwara raja, tetapi didalangi oleh siapa?

Oleh Tuhan?

Tidak, ia melawan......!

Djika Tuhan mendalangi tonil dunianja, dan manusia mendjadi pelakunja?

Mengapa sehebat itu derita kehidupannja? Ia, Kim-seng, sebagai hamba dunia, sebagai Machluk Allah?

Djika demikian, 'mana keadilan?