Halaman:Bidadari Binal.pdf/80

Halaman ini tervalidasi

74

TJILIK ROMAN'S

Dengan sjair-sjairnja Kim-seng, Jeanne paham bahwa tidak dengan kata-kata jang terluap dari lida. Jeanne sudah dapat mengintip isi-hati dari kawannja itu.

*

Kewadjiban Kim-seng di Surabaja telah selesai, ia harus kembali ke Makassar......

Dua hari sebelum Kim-seng berangkat suami Jeanne telah datang kembali...... Dengan tidak ada maksud jang aneh, sengadja seperti tidak disempatkan perkenalan antara suami dan kawan Jeanne itu....

Kebetulan sekali, ada perobahan pula, keluarga Jeanne pinda kesatu rumah disalah satu tempat. Ja, sebetulnja kalau Jeanne satu bulan dimuka sudah tiada tinggal lagi di Hotel, tentu kisah ini tidak terdjadi...... Tetapi ini sudah maunja kehidupan ― tidak ada tjeritera tentu tidak ada keramaian hidup, dan tidak ada jang gandjil², tidak ada kehidupan jang mudjidjad......

Pindanja Jeanne seakan-akan mendadak, hingga waktu Kim-seng berangkat dengan pesawat terbang ke Makassar, sama sekali ia tidak dapat memberi selamat tinggal, selainnja satu surat jang Jeanne berikan adres bukan...... dirumahnja sendiri.

Kim-seng berangkat dengan „djiwa” jang ketinggalan di Surabaja......

Apa jang tidak dapat diutjapkan oleh lida, Kim-seng sekarang menulis. Dengan surat² jang saderhana, pendek, ringkas dan gampang dimengarti, Kim-seng membongkar perasahan hati dalam keadaan jang terbatas......

Seperti paham apa jang mungkin dan tidak mungkin, Kim-seng menulis pahit² dalam surat...

Kasih-sajang jang meliputi keadaan mereka itu, bukan tjinta napsu dan serampangan, tetapi susunan