Halaman:Bidadari Binal.pdf/93

Halaman ini tervalidasi

„BIDADARI BINAL”

87

Perdjandjian dalam sama paham, tidak resmi dan belum formeel, tetapi...... Kim-seng pandang, bahua tiap-tiap satu putusan akan merupakan satu naska jang tidak boleh dirobah......

Djandji dengan surat, atau djandji dengan kontrak, itu hanja mengundjukan betapa rusaknja manusia mulai terlalu pintar akan bertjurang. Tetapi djandji hati adalah tetap djandji aseli......

Tidak perduli apa dan kenapa dengan Aida, adalah tetap Aida jang dipudja, bukan Jeanne jang sekarang...... menjerah, karena hendak menolong saudaranja, hendak melepaskan schandaal, hendak melepaskan kemesuman dan kekotoran dalam masjarakat manusia......

Pergaulan antara Kim-seng dan Jeanne, tetap mendjadi pergaulan dalam merdekanja, bersatu kamar sebagai suami isteri ditulisan buku Hotel, Mereka tidak saling merapat, dan tidak saling mentjari kauntungan dari segala kesempetan......

Tidak ada manusia mungkin dapat pertjaja......

Hanja boleh djadi hanja Tuhan dapat memberi keterangan jang benar.....

Tetapi kebeneran dari Tuhan tidak dapat langsung disampaikan kepada manusia......

Demikian, suami isteri itu tetap menerima dalam keadaannja jang pintjang...... Jeanne tidur ditempat tidur, dan Kim-seng meringkuk dikorsi......

Bagaimana Kim-seng mimpi? Bagaimana Kim-seng mengeluh, itulah dirasakan oleh dirinja sadjah. Tidak ada protest, karena itu sudah diniat......

Lowongan tempat tidur, tetap diberikan oleh Jeanne dengan niatnja jang pasti, ia hendak berkorban untuk saudaranja...... Tetapi Kim-seng terlalu sopan hendak mentjari kauntungan dari kesempetan itu......