Halaman:Bidadari Binal.pdf/94

Halaman ini tervalidasi

88

TJILIK ROMAN'S

Sampai sebegitu djauh, Kim-seng tetap merasa bingung dengan keinginan Jeanne......?

Apa kehendak jang sebenarnja?

Apa tjuma karena hendak menolong saudaranja, Jeanne bersedia berkurban begitu besar?

Djika Kim-seng bukan Kim-seng, apa tidak djadi sesalan untuk Jeanne, jang nistjaja, akan terusak kehidupannja jang bakal datang....

Kim-seng tidak pertjaja bahua Jeanne tjintakan dia......

Tidak ada tanda tjinta disinaran mata......

Satu-satunja jang Kim-seng tidak dapatkan pada Jeanne, adalah sinaran mata gadis itu kosong dalam binalnja. Pada mata Aida terlihat satu sinaran agung, melepas, memberikan apa-apa kepada hati disebrang. memberikan djembatan untuk djiwa dapat bertemu, seperti ada pelangi mas menjambung dari satu kelain sebelah......

Tetapi sinaran mata ini tidak ada sama sekali pada Jeanne......

Sinaran matanja Jeanne sama manisnja dengan sinaran matanja Aidah, kadang² terlihat lebih berkilauan, tetapi dalam menjalanja, tidak ada api......Tidak ada api jang membawa hangat, mendatangkan panas, dan mengirimkan sorotan ke lain sebrang......

Tetapi dengan pelahan dan pasti, Kim-seng pandang Jeanne lebih tjantik dan lebih tjantik. Djiwanja makin hidup dan lebih hidup. Gerak-geriknja tamba djelita dan lebih menarik rasa......

Ahai, apa Kim-seng sudah djato? Lupa kepada Aida?

Tidak...... atau...... Belum.

Kim-seng tidak dapat membohongi dirinja sendiri...... Jeanne ibarat kembang, manusia siapa tidak menjukai kembang dan tidak mendjundjung kembang?